The 2nd Indonesia Open Karate Championship 2010

27 Februari 2009

Video Kejurnas Karate Kasad IX/2008

24 Februari 2009

Dana Pelatnas Terpadu di Sejumlah Daerah Minim

Penulis : Iwan Kurniawan

JAKARTA--MI: Minimnya pendanaan untuk atlet di sejumlah daerah dalam pelatnas terpadu 2009, membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) khawatir bisa menghambat proses latihan atlet yang dipersiapkan untuk mengikuti SEA Games 2009 di Laos.

"Msih ada daerah yang mengalami kekurangan pendanaan, di antaranya Jawa Barat dan Jawa Timur," ujar Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo di Jakarta, Senin (23/2).

Ia mengatakan meski demikian pelatnas akan tetap berjalan sesuai dengan jadwal dan tempat ang telah ditentukan. "Saya sadar akan keterbatasan dan kesulitan yang ada di daerah namun kami akan bekerja optimal," ucapnya.

Menurut Rita, KONI akan melakukan upaya secara maksimal untuk menutupi kekurangan, salah satunya melalui win-win solution. "Saya kira kita dapat menerapkan win-win solution untuk membuka akses sehingga permasalahan dapat dipecahkan," paparnya.

Rita menjelaskan terobosan dalam penggalangan dana menjadi hal penting untuk menutupi kekurangan yang ada di pelatnas karena melalui itulah, maka kegiatan yang berhubungan dengan pelatihan akan terurus hingga pelaksanaan kompetisi nanti. "Kita perlu suatu terobosan baru dalam menggalang dana agar pelatnas tetap berjalan," tukasnya.

Selain itu, ia menuturkan melalui berbagai ajang kompetisi yang pernah terselenggara di Indonesia, setidaknya dapat menjadi acuan dasar untuk bekerja secara bersama dengan berbagai pihak terkait. (IK/OL-06)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/

Rita Subowo Tegaskan Pelatnas Tetap Berjalan

JAKARTA-Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo menegaskan pelaksanaan Pemusatan Latihan Nasional Terpadu (Pelatu) tetap berjalan. Meski ia menyadari untuk merealisasikan pemusatan latihan nasional terpadu (pelatu) di daerah tidaklah mudah. Terutama soal mencari dana dari APBD setempat. Namun, Rita Subowo menegaskan pelaksanaan pelatu di daerah tetap berjalan meski dengan keterbatasan soal dana.

“Pelatnas tetap berjalan. Jika kita masih menunggu soal dana. Kapan pelatnas akan dimulai. Saya menyadari daerah kesulitan mencari dana. Namun, tetap kita akan upayakan jalan keluarnya melalui win-win solutions,” tandas Rita Subowo di sela-sela pembukaan turnamen futsal wanita Piala Rita Subowo di Jakarta.

Menurut dia, perlunya terobosan-terobosan baru dalam upaya menggalang dana agar pelatnas tetap berjalan. Namun, ia juga mengaku akan melakukan metoda seperti ketika menghadapi Asian Beach Games (ABG) I lalu.” Ya, kalau perlu metode seperti itu kita terapkan. Dengan keterbatasan dana, pelatnas tetap berjalan. Hasilnya ‘kan sudah terbukti kita mampu menjadi juara umum,” kata dia.

Senada juga dikemukakan, Komandan Pelatnas Terpadu (Pelatu) Djoko Pramono. Ia berharap agar program Pelatu di daerah-daerah tetap berjalan sesuai dengan kondisi yang ada. Pernyataan Djoko Pramono ini terkait penolakan DPRD Jawa Timur dan Riau untuk mengeluarkan anggaran bagi terlaksananya program itu.

“Mari kita sama-sama cari solusi yang cantik melalui win-win solutions. Agar pelaksanaan pelatnas tetap berjalan. Jika perlu kita memakai metode seperti ketika menghadapi Asian Beach Games (ABG) I Di Bali lalu. Meski dengan dana terbatas pelatnas tetap berjalan,” kata Djoko Pramono.

Diaktakan, situasi yang dialami pelatnas saat ini. Kata dia, memang serupa dengan ketika menghadapi ABG. Namun, ketika itu, ia menyarankan kepada Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo untuk tetap menggelar pelatnas meski dana yang terbatas. “Saya juga akan menyarankan hal serupa kepada Ibu Rita Subowo agar pelatnas di daerah tetap berjalan. Meski anggaran KONI/KOI terbatas namun pelatnas tetap jalan dan tidak harus menunggu sampai dana bantuan dari pemerintah cair,” kata dia.

“Jika perlu saya akan melakukan pendekatan dengan cabang-cabang olahraga untuk tetap menggelar pelatnas. Tentunya setelah mendapat instruksi dari Ketua Umum. Saya rasa banyak juga cabang olahraga yang mampu melakukan pelatnas secara mandiri,” tutur Djoko Pramono.

Dikatakan, pada prinsipnya, ia sangat memaklumi dengan kondisi yang terjadi di daerah pada saat ini. Karena untuk mencari dana dari sumber APBD sangat sulit. ”Jaman sudah berubah. Dulu, para Kepala Daerah punya dana taktis untuk menalanginya. Tapi sekarang ini saya akui memang sangat sulit,” tandasnya lagi.

Meski ada penolakan soal pencairan dana pelatnas itu. Djoko Pramono mengatakan, pihaknya tetap tidak akan merevisi atau merubah daerah-daerah yang telah ditetapkan sebagai pelaksana pelatnas. “Ya kalau dipindahkan nantinya repot lagi. Karena ini masalahnya sangat kompleks. Contohnya saja, atlet yang masih bersekolah harus pindah sekolah,” papar Djoko Pramono. (keke)

Sumber: http://www.koni.or.id/

SEA Games Laos 2009: Baru Empat Provinsi Siap Dukung Pelatnas Terpadu 2009

Penulis : Iwan KurniawanJAKARTA--MI: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat menyatakan baru empat provinsi yang siap mendukung penyelenggaraan Pelatnas Terpadu 2009 dalam rangka persiapan para atlet menjelang pelaksanaan SEA Games ke-25 di Laos.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI Rosihan Arsyad mengatakan empat provinsi yang siap karena memiliki lokasi, tempat venue dan dana dari APBD yang memadahi sehingga mendukung Pelatnas Terpadu. "Mereka adalah Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/2).

Ia menjelaskan, meski telah diresmikan sebagai lokasi pelatihan Pelatnas Terpadu, beberapa provinsi lainnya masih mengalami kendala, terutama masalah pendanaan. "Namun beberapa hari mendatang, kami akan melakukan koordinasi melalui sponsor untuk menindaklanjuti masalah ini," ujarnya.

Solusi masalah-masalah itu akan memberikan persepsi kelonggaran kepada daerah namun masalah seperti transportasi lokal, akomodasi dan fasilitas dilimpahkan kepada daerah. "Sementara dana utama bagi atlet akan disiapkan KONI Pusat," paparnya.

Rosihan mengatakan juga akan melakukan upaya pencarian (penambahan) dana melalui Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. "Kami akan sesegara mungkin menghubungi negara melalui Menpora sehingga dapat memberi tambahan dana sekitar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar," paparnya.

Menurutnya, dana tersebut akan dialokasikan kepada KONI di masing-masing daerah yang dipilih sebagai tempat diselenggarakannya Pelatnas Terpadu sehingga dapat membina para atlet. "Kita ajukan dulu, berapapun dana yang diberikan akan kita pergunakan semaksimal mungkin," ucapnya.

Selain itu, ia menjelaskan terdapat dua cabang olah raga yaitu tinju dan bola voli yang meminta untuk dipindahkan dari daerah yang ditunjuk sebagai tempat Pelatnas Terpadu. "Sebelumnya tinju dipusatkan di Maluku, namun Pertina meminta untuk difokuskan di Lido, Sukabumi, Jawa Barat. Tentu dana untuk menunjang atlet sebagian dilimpahkan kepada Pertina," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Pelatnas KONI Mulyana mengatakan daerah-daerah yang masih bermasalah diakibatkan karena keterbatasan dana pendukung. "Kita upayakan untuk membantu daerah-daerah yang masih kesulitan dana. Saya kira setelah dana dari negara cair maka permasalahan di daerah akan terjawab," katanya.

Ia menjelaskan secara administratif tidak ada masalah karena hasil laporan menggambarkan pengawasan masih dilakukan. "Kita berharap agar penyelengaraan pelatihan dapat berjalan dengan baik dan kami akan terus berkoordinasi," tandasnya.

Mulyana juga menjelaskan pemindahan cabor tinju dilakukan sesuai aturan yang berlaku. "Memang Pertina menginginkan agar tinju dipindahkan, dan tentu saja merekalah yang akan mendanai secara maksimal," pungkasnya. (IK/OL-03)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/

20 Februari 2009

PELATNAS Bela diri Tetap di Kaltim

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menegaskan pihaknya tetap meminta cabang-cabang olahraga beladiri untuk melakukanpemusatan latihan nasional (Pelatnas) SEA Games laos 2009 di Kalimantan Timur Pasalnya, selain sudah ada nota kesepakatan (MOU) dengan kepala daerah, sudah dibuat aturan jelas.

Penegasan tersebut disampaikan komandan Pelatnas cabang bela diri, Madju DharyantoHutapea kepada Media Indonesia ,tadi malam. Menurut Madju, tidak ada alasan bagi sebuah cabang olahraga menolak berlatih di Kaltim. “Saya pikir fasilitas olahraga mereka berstandar Internasional. Mereka juga punya mes dan penginapan atlet,” tegas Madju.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada beberapa cabang yang keberatan melakukan Pelatnas sejak awal di Kaltim. Mereka beralasan, selain sulit dalam pengawasan, sarana di Jakarta jauh lebih lengkap.

“ Kalau ada cabang yang mengatakan tidak bisa meraih hasil maksimal jika berlatih di Kaltim, saya piker itu cuma asumsi. Ketakutan yang tidak perlu. Bagaimana pun semua cabang olahraga di bela diri harus berlatih di Kaltim. Kalau ada satu saja yang dikasih kemudahan , yang lain juga akan menuntut hal yang sama, Ini akan repot,” ujarnya.

Lebih lanjut, Madju juga menuturkan soal sudah adanya titik temu antara Pelatnas dan Program PAL. Pelatnas digelar KONI, sedangkan PAL diadakan Menpora. Sementara itu, Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo akan bertemu Gubernur Sumatera Selatan H Alex Nurdin untuk membicarakan persiapan provinsi itu sebagai tuan rumah SEA Games 2009 Laos. “ Berdasarkan surat keputusan KONI Pusat, Sumsel dipercaya menjadi tuan rumah pelatnas SEA Games untuk biliar dan Sepakbola,” ujar Sekum KONI Sumsel Dhennie Zainal.

Sumber : http//www.mediaindonesia.com

Bio Data Meiti Johane Kasager


Nama

Meiti Johana Kasager

Tempat / Tanggal Lahir

Kolongan, 20 Mei 1966

Status

Menikah

Pendidikan


Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil & Pelatih Karate

Olahraga

Karate

Mulai Karate

1985

No. KSH / Tingkatan (DAN)

987 / IV Inkado, III SKIF

Perguruan Karate

INKADO

Prestasi Atlet

1989

PON - Jakarta

- Juara I Kumite – 60 kg Putri

Kejurnas Piala KASAD II – Manado

- Juara I Kumite – 60 kg Putri

APUKO – Sidney, Australia

- Juara II Kumite – 60 kg Putri

SEA Games – Kuala Lumpur, Malaysia

- Juara I Kumite Beregu Putri

- Juara III Kumite – 60 kg Putri

1990

Merdeka Games – Brunei Darussalam

Juara I Kumite – 60 kg Putri

1991

Kejurnas Piala KASAD III – Bandung

- Juara I Kumite – 60 kg Putri

SEA Games – Manila, Philippina

- Juara I Kumite Beregu Putri

- Juara II Kumite – 60 kg Putri

AUKO – Taiwan

- Juara II Kumite Beregu Putri

1993

PON – Jakarta

- Juara I Kumite – 60 kg Putri

AUKO – Taiwan

- Juara II Kumite Beregu Putri

- Juara III Kumite – 60 kg Putri

1994

Asian Games – Hiroshima, Jepang

- Juara II Kumite 60 kg Putri

The 5th SKIF World Championships – Yokohama, Jepang

- Juara I Kumite Beregu Putri

1995

Kejurnas Piala KASAD IV - Balikpapan

- Juara I Kumite – 60 kg Putri

1996

PON – Jakarta

- Juara I Kumite + 60 kg Putri

- Juara II Kumite Bebas Putri

1997

SEA Games – Jakarta

- Juara I Kumite Beregu Putri

- Juara III Kumite + 60 kg Putri

Ladies Open – Yokohama, Jepang

- Juara II Kumite Beregu Putri

The 6th SKIF World Championships – Milan, Italy

- Juara III Kumite Beregu Putri

1998

Kejurnas Piala KASAD V – Jakarta

- Juara I Kumite + 60 kg Putri

2000

PON - Surabaya

- Juara I Kumite + 60 kg Putri

- Juara I Kumite Bebas Putri

- Juara III Kumite Beregu Putri

The 7th SKIF World Championships – Bali, Indonesia

- Juara I Kumite + 60 kg Putri

- Juara I Kumite Beregu Putri

2001

SEA Games – Kuala Lumpur, Malaysia

- Juara II Kumite + 60 Kg Putri

- Juara II Kumite Beregu Putri

Prestasi Pelatih







Penghargaan

Bintang Jasa Kelas III dari Presiden RI Melalui Menpora Tahun 1989

Sebagai Atlet Teladan Tahun 2001 dari KONI Pusat.

Bio Data Omita Olga Ompi


Nama

Omita Olga Ompi

Tempat / Tanggal Lahir

Jakarta. 6 Oktober 1969

Status

Menikah

Pendidikan


Pekerjaan

Pelatih Karate

Olahraga

Karate

Mulai Karate


No. MSH / Tingkatan (DAN)

1961 / V Inkai

Perguruan Karate

INKAI



Prestasi Atlet

1988

WUKO

Ranking IV Kata Putri

Kejurnas Piala Presiden

Juara I Kata Perorangan Putri

1989

SEA Games

Juara I Kata Perorangan Putri

Kejurnas Piala KASAD

Juara I Kata Perorangan Putri

APUKO – Australia

Juara II Kata Perorangan Putri

1990

Kejurnas Piala Presiden

Juara I Kata Perorangan Putri

WUKO

Ranking IV Kata Putri

1991

SEA Games

Juara I Kata Perorangan Putri

Kejurnas Piala KASAD

Juara I Kata Perorangan Putri

1992

Kejurnas Piala Presiden

Juara I Kata Perorangan Putri

Kejuaraan Dunia Wanita

Ranking IV Kata Putri

1993

PON

Juara I Kata Perorangan Putri

SEA Games

Juara I Kata Perorangan Putri

AUKO

Juara II Kata Perorangan Putri

Kejuaraan Dunia Wanita

Ranking IV Kata Putri

1994

Asian Games

Juara II Kata perorangan Putri

Kejurnas Piala KASAD

Juara I Kata Perorangan Putri

5th World Shoto Karate Championships – Philadelhia, USA

Juara I Kata Perorangan Putri

WKF

Ranking VI Kata Putri

1995

Kejurnas Piala Presiden

Juara I Kata Perorangan Putri

AUKO

Juara II Kata Perorangan Putri

Kejuaraan Dunia Wanita

Ranking IV Kata Putri

1996

PON

Juara I Kata Perorangan Putri

WKF

Ranking VI Kata Putri

1997

Sea Games

Juara I Kata Perorangan Putri

AUKO

Juara II Kata Perorangan Putri

Kejuaraan Dunia Wanita

Ranking III Kata Putri

1998

Asian Games

Juara II Kata perorangan Putri

Kejurnas Piala KASAD

Juara I Kata Perorangan Putri

WKF

Ranking VI Kata Putri

1999

Sea Games

Juara I Kata Perorangan Putri

2000

PON

Juara I Kata Perorangan Putri





Prestasi Pelatih

2000

Kejurnas Piala KASAD VI – Palembang

Tim PP. INKAI (2 medali Emas, 2 Perak)

2001

AKF – Malaysia

Tim Karate Indonesia (4 medali Perak, dan 3 Perunggu)

2002

Kejurnas Piala KASAD VII - Bandung

Tim Pelatnas (Best of the Best Putri, 4 medali Emas, 2 Perunggu)

Kejurna Junior Piala Mendagri

Tim FORKI DKI Jaya ( 14 medali Emas)

AKF Junior – Jepang

Tim Karate Indonesia (3 medali Perak, dan 3 Perunggu)

2003

Pra PON

Tim FORKI DKI Jaya (4 medali Emas)

2004

PON

Tim FORKI DKI Jaya ( 4 medali Emas, 4 Perak, dan 5 Perunggu)

Kejurnas Junior Piala Mendagri

Tim PP. INKAI (4 medali Emas, 4 Perak, dan 5 Perunggu)

2005

SEA Games – Philippina

Tim Karate Indonesia (5 medali Emas, 5 Perak, dan 5 Perunggu)

2006

Kejurnas Piala KASAD VIII – Medan

Tim FORKI DKI Jaya (Best of the Best Putri, 5 medali Emas, 4 Perak, dan 6 Perunggu)

WKF – Finland

Tim Pelatnas SEA Games ( 1 medali Perunggu)

2007

Australia Open

Tim Pelatnas SEA Games (6 medali Emas, 3 Perak, dan 3 Perunggu)

Austria Open

Tim Pelatnas SEA Games (1 medali Emas, 5 Perak, dan 3 Perunggu)

SEA Games – Thailand

Tim Karate Indonesia (2 medali Emas, 6 Perak, dan 7 Perunggu)

2008

PON XVII – Balikpapan, KALTIM

Tim FORKI DKI Jaya (3 medali Emas, 9 Perak, dan 5 Perunggu)

Penghargaan

Bintang Jasa kelas III Presiden Republik Indonesia Tahun 1998


Nominasi Atlet Terbaik 1998 (Siwi PWI Jaya)

Bio Data Abdullah Kadir


Nama

Abdullah Kadir

Tempat / Tanggal Lahir

Makassar, 9 Nopember 1967

Status

Menikah

Pendidikan

SMA

Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil & Pelatih Karate

Olahraga

Karate

Mulai Karate

1978

No. MSH / Tingkatan (DAN)

1651 / V INKAI

Perguruan Karate

INKAI

Prestasi Atlet

1987

Kejurwil Indonesia Timur - Palu

- Juara I Kumite Beregu Putra

- Juara II Kumite – 60 kg Putra

- Juara I Kata Beregu Putra

- Juara I Kata Perorangan Putra

Kejurnas INKAI – Jakarta

- Juara IV Kumite – 60 kg Putra

- Juara IV Kata Perorangan Putra

1989

Kejurnas INKAI – Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

- Juara II Kumite Beregu Putra

- Juara IV Kata Beregu Putra

Divisi Ranking INKAI

- Juara I Kata Perorangan Putra

1990

Kejurnas FORKI (Piala Presiden) Surabaya

- Juara II Kata Beregu Putra

- Juara II Kata Perorangan Putra

ITKF – Lima, Peru

- Juara II Kata Beregu Putra

- Juara III Kata Perorangan Putra

1991

Kejurnas INKAI Jakarta

- Juara I Kumite Beregu Putra

- Juara II Kumite – 60 kg Putra

Kejurnas Piala KASAD III - Bandung

- Juara II Kata Beregu Putra

- Juara II Kata Perorangan Putra

SEA Games XVI – Manila, Philippina

- Juara II Kata Perorangan Putra

1992

Bali Cup II – Bali

- Juara I Kata Beregu Putra

Pra PON (Piala Presiden) – Medan

- Juara III Kata Beregu Putra

- Juara I Kata Perorangan Putra

Surono CUP II – Semarang

- Juara II Kata Beregu Putra

- Juara III Kata Perorangan Putra

3th World Shoto Karate Championships – Tokyo, Jepang

- Juara IV Kata Perorangan Putra

1993

PON XIII – Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

SEA Games XVII – Singapor

- Juara I Kata Perorangan Putra

AUKO I – China Taipei

- Juara III Kata Perorangan Putra

1994

Kejurnas Piala KASAD IV – Balikpapan

- Juara I Kata Perorangan Putra

BUMN Cup I (Piala Wakil Presiden) – Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

- Juara II Kata Beregu Putra

KOSGORO Cup II – Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

- Juara II Kata Beregu Putra

MAESA Cup II – Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

- Juara I Kata Beregu Putra

Asian Games XII – Hirosima, Jepang

- Juara II Kata Perorangan Putra

5th World Shoto Karate Championships – Philadelhia, USA

- Juara III Kata Perorangan Putra

- Juara II Kata Beregu Putra

12th World Karate Federation – Kinibalu, Malaysia

- Juara IV Kata Perorangan Putra

1995

Pra PON (Piala Presiden) - Surabaya

- Juara I Kata Perorangan Putra

- Juara I Kata Beregu Putra

AUKO II – Manila, Philippina

- Juara II Kata Perorangan Putra

- Juara IIII Kata Beregu Putra

1996

PON XIV – Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

- Juara II Kata Beregu Putra

13th World Karate Federation – Sun City, Afrika Selatan

- Juara VI Kata Perorangan Putra

1997

SEA Games XIX – Jakarta

- Juara II Kata Perorangan Putra

1998

Kejurnas Piala KASAD V - Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

- Juara III Kata Beregu Putra

Asian Games XIII – Bangkok, Thailand

- Juara III Kata Perorangan Putra

14th World Karate Federation – Rio de Jenairo, Brazil

- Juara VI Kata Perorangan Putra

1999

Pra PON (Zone III) - Surabaya

- Juara I Kata Perorangan Putra

SEA Games XX – Brunei Darussalam

- Juara I Kata Perorangan Putra

2000

PON XV – Jakarta

- Juara I Kata Perorangan Putra

2003

Pra PON – Surabaya

- Juara II Kata Beregu Putra

2004


PON XVI – Palembang

- Juara III Kata Beregu Putra

Prestasi Pelatih

1996

Piala Rudini (Junior) Bekasi

FORKI DKI Jaya (Juara Umum)

2000

Kejurnas Piala Mendagri – Semarang

FORKI JATIM

Kejurnas Piala KASAD VI – Palembang

FORKI JATIM

2001

Piala Gubernur DKI Jaya – Jakarta

INKAI DKI Jaya (Juara Umum)

Kejurnas INKAI – Palembang

INKAI DKI Jaya (Juara Umum)

Piala Walikota Surabaya – Surabaya

INKAI DKI Jaya (Juara Umum)

PORDA I DKI Jaya – Jakarta

FORKI Jakbar (Juara Umum)

2002

Indonesia Open – Jakarta

PB. FORKI (Juara Umum)

2003

Malaysia Open – Kuala Lumpur

PB. FORKI

SEA Games XXII – Vietnam

PB. FORKI

Pra PON – Surabaya

FORKI JATIM

2004

PON XVI – Palembang

FORKI JATIM

Kejurnas Piala Mendagri – Bandung

PP. INKAI (Juara Umum)

Seleknas FORKI – Jakarta

PP. INKAI

2005

Seleknas FORKI (Junior) Bandung

PP. INKAI

PORDA II DKI Jaya – Jakarta

FORKI Jakarta Barat

2006

Kejurnas Piala KASAD – Medan

PP. INKAI

Piala MAESA Cup – Manado

PP. INKAI (Juara Umum)

PORDA Jawa Barat – Karawang

FORKI Kabutaen Bekasi (Juara Umum)

AKF Junior & Cadet – Singapor

PB. FORKI

2007

Pra PON – Solo

FORKI JATIM (Juara Umum)

Pra PON – Solo

FORKI SUMBAR

2008

PON XVII – Balikpapan, KALTIM

FORKI JATIM (Juara Umum)

14th Asean University Games – Kuala Lumpur, Malaysia

DIKNAS

Kejurnas Piala KASAD IX – Jakarta

TNI - AD

Penghargaan

PARAMA KRIDA PRATAMA.

Proposal Kejurnas INKADO VII 2010

PROPOSAL

KEJUARAAN NASIONAL KARATE

INDONESIA KARATE-DO VII TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN

Pola pembinaan olahraga prestasi yang baik, dilakukan dengan sistem berjenjang, berlanjut dan berkesinambungan, langkah pembinaan seperti ini yang diterapkan oleh INDUK INDONESIA KARATE-DO (INKADO) sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi PERGURUAN INKADO di tanah air.

Suksesnya program pembinaan yang melahirkan atlet-atlet berprestasi tentunya harus mengintegrasikan program pembinaan dengan melibatkan semua unsur serta dilaksanakan secara simultan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Untuk mendapatkankan atlet berprestasi, disamping proses latihan yang harus di jalankan dengan baik, perlu juga dibarengi dengan menciptakan kompetisi-kompetisi agar proses latihan yang diterapkan dapat diuji dan dievaluasi melaui kompetisi-kompetisi yang ada. Oleh karena itu semakin besar volume dan frekuwensi kejuaraan/kompetisi, maka semakin besar peluang untuk menghasilkan atlet berprestasi.

INDUK INKADO dalam aktifitas pembinaan prestasi mempunyai program kompetisi yang dimulai dari tingkat usia dini, kadet, junior sampai dengan senior, yang dilaksanakan secara nasional.

Pada tahun 2010 kompetisi yang akan dilaksanakan oleh INDUK INKADO adalah Kejuaraan Nasional untuk tingkat KADET , JUNIOR DAN SENIOR yang dikenal dengan KEJUARAAN NASIONAL INDONESIA KARATE-DO VII Tahun 2010.

II. DASAR PELAKSANAAN

Dasar dilaksanakannya KEJUARAAN NASIONAL INDONESIA KARATE-DO Tahun 2010. ini adalah :

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perguruan INKADO.

2. Program kerja dan kalender Kegiatan Induk INKADO 2006-2011.

3. Surat Keputusan INDUK INKADO Nomor : 014/Kep-Ind/XI/2009, Tertanggal, 30 Nopember 2009.- Tentang : Pengesahan Panitia Pelaksana KEJUARAAN NASIONAL INDONESIA KARATE-DO VII Tahun 2010.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud :

a. Mengadakan evaluasi dan menguji prestasi atlet-atlet potensial dari Koordinator daerah secara maksimal.

b. Menciptakan jenjang kompetisi yang terpadu.

B. Tujuan :

a. Meningkatkan frekuensi berkompetisi para atlet-atlet karate berbakat dari Perguruan Inkado pada jenjang tingkat nasional.

b. Untuk menjaring atlet-atlet karate yang akan diproyeksikan untuk mengikuti Pelatnas persiapan PIALA KASAD X tahun 2010.

IV. PENANGGUNG JAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN

Penanggung Jawab Kegiatan :

Pengurus Induk Indonesia Karate-Do ( INKADO )

Ketua Pelaksana kegiatan : Maman Anurachman, SH., MSI.

(Susunan panitia Pelaksana Terlampir)

V. THEMA KEGIATAN

MELALUI KEJUARAAN NASIONAL INDONESIA KARATE-DO Ke-VII TAHUN 2010, KITA TINGKATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM PERSAUDARAAN KELUARGA BESAR INKADO SEBAGAI ANAK BANGSA UNTUK BERSAMA-SAMA MENINGKATKAN PRESTASI KARATE NASIONAL MENUJU PRESTASI INTERNASIONAL.

VI. KEGIATAN, WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 24 s/d 28 Februari 2010 di Jakarta, dengan perincian kegiatan sebagai berikut :

a. Gashuku / Ujian DAN Tingkat Nasional :

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Februari 2010.

Pukul : 06.00. WIB – Selesai.

Tempat : GOR POPKI Cibubur.

Jln. Jambore No. 44 Cibubur – Jakarta Timur.

b. Penataran Wasit dan Juri Tingkat Nasional:

Hari/Tanggal : Rabu, Kamis, 24 & 25 Februari 2010.

Pukul : 08.00 s/d 15.00. WIB

Tempat : GOR POPKI Cibubur.

Jln. Jambore No. 44 Cibubur – Jakarta Timur.

c. Penimbangan Badan:

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Februari 2010

Pukul : 09.00 s/d 15.00. Wib

Tempat : GOR POPKI Cibubur.

Jln. Jambore No. 44 Cibubur – Jakarta Timur.

d. Technical Meeting:

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Februari 2010.

Pukul : 15.00 s/d 17.00. Wib

Tempat : GOR POPKI Cibubur.

Jln. Jambore No. 44 Cibubur – Jakarta Timur.

e. Pertandingan:

Hari/Tanggal : Jumat, Sabtu, Minggu, 26 s/d 28 Februari 2010.

Pukul : 08.00 s/d 17.00. Wib

Tempat : GOR POPKI Cibubur.

Jln. Jambore No. 44 Cibubur – Jakarta Timur.

VII. PESERTA.

Peserta KEJUARAAN NASIONAL INDONESIA KARATE-DO VII Tahun 2010. adalah :

1. Atlet-atlet karate Korda INKADO

2. Atlet-atlet karate masing-masing kelas terdiri dari dua orang atlet.

3. Peserta harus mendapat rekomendasi dari Ketua Korda.

4. Peserta atlet Karate Cabang Khusus, Cabang dari Korda Papua dan Papua

Barat, masing-masing kelas teridirisatu orang atlet, dan harus mendapat

rekomendasi dari Ketua Cabang.

VIII. JENIS DAN NOMOR PERTANDINGAN.

Even ini akan mempertandingkan 39 (Tiga Puluh Sembilan) Kelas/Nomor Pertandingan yang terdiri dari :

Kadet usia 14 s/d 15 tahun (Kelahiran 1 April 1996 s/d 31 Maret 1994)

Putra : Putri :

1. Kata Perorangan Putra. 1. Kata Perorangan Putri .

2. Kumite – 52 Kg 2. Kumite – 47 Kg

3. Kumite – 57 Kg 3. Kumite – 54 Kg

4. Kumite – 63 Kg 4. Kumite + 54 Kg

5. Kumite – 70 Kg

6. Kumite + 70 Kg

Junior usia 16 s/d 17 tahun (Kelahiran 1 April 1994 s/d 31 Maret 1992)

Putra : Putri :

1. Kata Perorangan. 1. Kata Perorangan.

2. Kata Beregu. 2. Kata Beregui.

3. Kumite – 55 Kg 3. Kumite – 48 Kg

4. Kumite – 61 Kg 4. Kumite – 53 Kg

5. Kumite – 68 Kg 5. Kumite – 59 Kg

6. Kumite – 76 Kg 6. Kumite + 59 Kg

7. Kumite + 76 Kg

Senior

Putra : Putri :

1. Kata Perorangan. 1. Kata Perorangan.

2. Kata Beregu 2. Kata Beregu

3. Kumite - 55 Kg. 3. Kumite – 50 Kg.

4. Kumite – 60 Kg. 4. Kumite – 55 Kg.

5. Kumite – 67 Kg. 5. Kumite – 61 Kg.

6. Kumite – 75 Kg. 6. Kumite – 68 Kg.

7. Kumite – 84 Kg. 7. Kumite + 68 Kg.

8. Kumite + 84 Kg. 8. Best of the Best

9. Best of the Best.

IX. PROTES DAN DISKUALIFIKASI

1. Selama pertandingan berlangsung segala bentuk protes yang

bersifat teknis terhadap keputusan wasit ditiadakan (sesuai peraturan

FORKI). Kecuali masalah kesalahan administrasi.

2. Peserta akan didiskualifikasi bila :

2.1. Tidak terdaftar dalam formulir pendaftaran tim peserta.

2.2. Berat badan tidak sesuai dengan kelas yang diikuti.

2.3. Melanggar peraturan/ketentuan yang telah diterapkan oleh

panitia sesuai dengan hasil technical meeting.

Keterangan :

1. Ketentuan pada Kadet, pertandingan Kumite wajib menggunakan face mack dan bodi protector.

2. Waktu pertandingan kumite untuk Kadet dan Junior durasinya 2 menit

(putra dan putri).

3. Waktu pertandingan kumite untuk Senior meliputi :

3.1. Babak penyisihan durasinya 3 (tiga) menit untuk putra dan 2 (dua)

menit untuk putri.

3.2. Pada babak final memperebutkan Juara I dan final reperchage,

memperebutkan Juara III durasinya 4 (empat) menit untuk putra dan

3 (tiga) menit untuk putri.

4. Apabila pertandingan berakhir seri atau nilai sama maka dilakukan

perpanjangan waktu selama 1 (satu) menit dan pada saat

perpanjangan waktu semua hukuman dihapus dan pertandingan

harus dihabiskan selama 1 (satu) menit penuh walaupun salah satu

kontestan sudah ada yang mendapat point terlebih dahulu (untuk

semua kategori).

5. Untuk Kata beregu pada babak final (perebutan juara I dan II) dan

Final reperchage (perebutan Juara III) harus dimainkan bungkai.

X. PENGHARGAAN

1. Piala bergilir & tetap Ketua Umum INDUK INKADO untuk Juara Umum.

2. Piala Pendiri/Guru Besar INKADO Alm. Prof Dr Drs Baud AD Adikusumo, Best of the Best Senior Putra, dan Piala Ibu Baud AD Adikusumo Best of the Best Senior Putri.

3. Mendali dan Piagam Prestasi untuk Juara I, II dan III bersama.

4. Piagam Penghargaan untuk Tim.

XI. SISTIM PERTANDINGAN DAN PERWASITAN

1. Pertandingan akan menggunakan sitim Gugur/Referchange.

2. Perwasitan menggunakan peraturan WKF.

3. Perebutan Piala The Best of The Best hanya diikuti oleh atlet-atlet yang menjadi juara kumite Senior dikelasnya masing-masing.

4. Jenis KATA yang harus dimainkan dalam pertandingan sesuai dengan ketentuan WKF adalah untuk babak penyisihan dimulai dengan KATA wajib (Shitei) sedangkan pada babak selanjutnya menggunakan KATA bebas.

5. Untuk Nomor KATA Beregu dibabak final harus memainkan bungkai dan bungkai dimainkan maksimal 5 menit sesuai peraturan WKF.

6. Wasit dan Juri yang akan memimpin pertandingan adalah Wasit/Juri Nasional FORKI dan Wasit/Juri INKADO yang telah lulus Ujian / Refreshing sesuai dengan penilaian Dewan Wasit FORKI.

7. Protes dapat dilakukan oleh Pelatih maupun Tim Manajer sepanjang terjadi kesalahan prosedur perwasitan atau administratif dalam pertandingan, dan ditujukan kepada Dewan Wasit atau Pengawas Perwasitan dilapangan saat peristiwa/kejadian. Menyangkut pengambilan poin yang diputuskan oleh wasit tidak dapat diprotes.

8. Peserta akan didiskualifikasi apa bila :

8.1. Berat badan tidak sesuai dengan kelas yang diikuti.

8.2. Melakukan tindakan yang tidak mengganggu jalannya pertandingan.

9. Tim Manager dan Pelatih yang akan mendampingi atlet di lapangan

wajib mengikuti Technical Meeting.

10. Tim Manager dan Pelatih yang mendampingi atlet bertanding

dipinggir lapangan harus mengenakan pakaian Training Sweet dan

bersepatu karet.

XII. AKOMODASI

Panitia tidak menyiapkan tempat penginapan khusus untuk peserta, namun diinformasikan bahwa disekitar GOR POPKI Cibubur Jakarta Timur terdapat banyak tempat penginapan yang berupa DIKLAT-DIKLAT sederhana. Biaya per-hari/per-orang AC Rp 30.000. non AC Rp 15.000. Kosumsi makan (3 kali/per-orang/hari) dengan menu standar Rp 42.000.

Apabila Korda-korda membutuhkan bantuan panitia, akan dibantu dengan waktu pemesanannya paling lambat tanggal 1 Februari 2010.

XIII. KETENTUAN UMUM PESERTA

A. Penataran Wasit/Juri :

1. Peserta penataran dan ujian wasit/ juri harus mendapat rekomendasi /

mandat dari KORDA masing-masing.

2. Peserta Penataran Wasit Juri untuk KATA dan Kumite minimal memiliki

tingkatan DAN II. Dan usia minimal 25 tahun. (fotocopy Sertifikat

DAN harus dilampirkan, yang aslinya dibawa untuk ditunjukkan).

3. Bagi KORDA yang mengutus Wasit A dan B, FORKI, harus

mengikutii penyegaran/refreshing. (1 hari sebelum pertandingan)

4. Peserta harus mengisi formulir yang disiapkan panitia dengan

menyertakan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 lembar.

5. Pendaftaran dimulai pada tanggal 1 Februari dan berakhir pada

Tanggal 22 Februari 2010. lewat tanggal tersebut pendaftaran tidak

akan di layani.

B. Biaya pendaftaran wasit/juri :

1. Jika hanya mengikuti penataran dan ujian kumite sebesar Rp. 125.000.

2. Jika hanya mengikuti penataran dan ujian KATA sebesar Rp. 125.000.

3. Khusus untuk peserta yang mengikuti penataran dan ujian Kumite serta KATA sebesar Rp 200.000.

4. Bagi Wasit A dan B, FORKI yang hanya mengikuti refreshing diwajibkan membayar Rp 75.000. dan jika tidak mengikuti refreshing dan tidak membayar uang pendaftaran tidak akan ditugaskan dalam memimpin pertandingan.

5. Selama mengikuti penataran/refreshing peserta belum mendapat fasilitas penginapan dari panitia.

6. Ketentuan lainnya menyangkut penataran perwasitan akan dijelaskan pada saat penataran berlangsung.

7. Membawa perlengkapan sesuai dengan peraturan resmi perwasitan.

8. Wasit dan juri yang akan bertugas dalam Kejurnas ditentukan oleh Ketua Perwasitan Induk INKADO, berdasarkan hasil ujian dan penilaian dari Dewan Wasit FORKI.

9. Mereka yang ditunjuk untuk bertugas sebagai wasit dan juri akan mendapatkan fasilitas penampungan, konsumsi dan transportasi lokal dari panitia selama pertandingan berlangsung (Tgl 25 Februari 2010 Sore s/d Tgl 28 Februari 2010 pagi)

XIV. KETENTUAN UMUM PESERTA GASHUKU & UJIAN DAN

1. Seluruh Peserta Kejurnas wajib mengikuti Gashuku Nasional.

2. Peserta Ujian DAN harus mendapat rekomendasi /

mandat dari Ketua KSH dan KORDA masing-masing.

3. Peserta Ujian DAN harus mengisi formulir yang disiapkan oleh panitia dengan menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar dan 4x6 sebanyak 3 (tiga) lembar.

4. Peserta Ujian DAN I ke DAN II dan seterusnya harus melampirkan fotocopy ijasah DAN terakhir.

5. Pendaftaran dimulai tgl 0I Februari 2010 dan berakhir pada tanggal 20 Februari 2010, lewat tanggal tersebut tidak dapat dilayani.

XV. BIAYA PENDAFTARAN UJIAN DAN

Biaya pendaftaran ujian DAN sebagai berikut :

1. Kyu 1 (Coklat ) ke Sho-Dan (DAN I ) Rp 250.000.

2. Sho-Dan (DAN I) ke Ni-Dan (DAN II) Rp 300.000.

3. Ni-Dan (DAN II) ke San-Dan (DAN III) Rp 350.000.

4. San-Dan (DAN III) ke Yon-Dan (DAN IV) Rp 400.000.

Untuk yang mengikuti Ujian DAN diwajibkan membayar iuran Rp 120.000. untuk satu tahun, dan Kartu Tanda Anggota (KTA) Rp 50.000. Tanda bukti pembayaran/transfer dikirim melalui Fax : 021-7887082 ditujukan kepada Ibu Yanti.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi

· Sihan Bernadus Lontoh Langitan Hp. 02168675701.

· Sihan Trisetianto Budijulihartono, SE. Hp.081310618530, 0816987964.

· Sihan M. Gusti Hp. 08179836999.

XVI. PERSYARATAN PESERTA PERTANDINGAN

A. Persyaratan Administrasi

1. Pendaftaran peserta dimulai tgl 1 Februari s/d 20 Februari 2010.

2. Panitia meminta perhatian KORDA mengirim daftar nama Atlet dan

Ofisialnya, lebih awal untuk keperluan pendataan.

3. Pas Photo untuk atlet dan ofisial (3x4) sebanyak 3 lembar.

4. Uang Pendaftaran:

Pendaftaran peserta dilakukan pada panitia pendaftaran dengan membayar

biaya pendaftaran masing-masing sebesar :

4.1. Kelas Perorangan Rp 75.000.

4.2. Kelas Beregu Rp 100.000.

5. Mengisi formulir yang telah disiapkan oleh panitia pelaksana.

6. Menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter.

7. Penimbangan badan atlet dilakukan satu hari sebelum pertandingan untuk

menentukan berat badan kelas yang diikuti, dan sebelum dilaksanakan

pada waktu nomor/kelas dipertandingkan akan dilakukan penimbangan

badan ulang, bila melebihi berat badan, maka akan didiskualifikasi.

8. Penjelasan sekitar sitim pertandingan dan perwasitan akan dijelaskan pada saat pertemuan tekhnik (technical meeting).

B. Persyaratan Teknis

Atlet peserta kejuaraan wajib membawa dan menggunakan :

1. Pakaian karate (karategi) berwarna putih bersih.

2. Pelindung gigi (gum shield )

3. Hand protector merah dan biru.

4. Pelindung kaki sesuai standar WKF. (Shin & foot Protector) merah dan biru.

5. Sabuk merah dan biru.

6. Pelindung dada untuk atlet Kumite Putri. (Chest protector )

XVII. KESEHATAN.

1. Panitia menyiapkan pengobatan dalam lingkungan pertandingan sampai batas P3K, selebihnya menjadi tanggung jawab kontingen masing-masing.

2. Rumah sakit rujukan adalah rumah sakit UKI Jakarta dan RSU Pasar

Rebo Jakarta Timur.

XVIII. SEKRETARIAT PANITIA.

Hal-hal yang belum jelas diatur dalam proposal ini dapat menghubungi Sekretariat panitia yaitu dengan alamat :

Jln. Aseli No 49 Rt 011/01 Ciganjur – Jakarta Selatan

Telp.: (021) 709 710 17 Fax.: (021) 788 870 82

E-mail : sekretariat@inkado.org Website : http://www.inkado.org/

Untuk pendaftaran peserta dialamatkan langsung pada Sekretariat panitia di Jakarta.

XIX. PENUTUP.

Demikian proposal kegiatan KEJUARAAN NASIONAL INDONESIA KARATE-DO Ke – VII Tahun 2010 dibuat sebagai gambaran umum penyelenggaraan untuk menjadi acuan dan panduan peserta.

Jakarta, 30 Nopember 2009.

PANITIA PELAKSANA

KEJUARAAN NASIONAL INDONESIA KARATE-DO Ke-VII TAHUN 2010

Ketua , Sekretaris ,

ttd. ttd.

MAMAN ANURACHMAN, SH., MSI. DRS. SYAMSURIZAL, MM.-

Kolonel Laut

Mengetahui :

PENGURUS

INDUK INDONESIA KARATE-DO

Ketua Umum

ttd

YORRYS TH. REWEYAI